Senin, 01 Juni 2015

ARTIKEL : NAPAK TILAS PENDIDIKAN ERA REFORMASI




Pendidikan harus membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kehidupan dunia. Oleh karena itu, pendidikan yang baik adalah pendidikan yang sesuai dengan tuntutan masyarakat dimana siswa itu hidup. Begitulah pendapat Ahmad Dahlan, dalam hal ini sebenarnya ingin mengkritisi  kaum tradisionalis yang menjalankan model pendidikan yang diwarisi secara turun temurun tanpa mencoba melihat relevansinya dengan perkembangan zaman.

Perkembangan zaman memang memepengaruhi jalannya proses pendidikan, sebab dari tahun ke tahun pun Indonesia mengalami perubahan dalam sistem pendidikan. Semisal pada tahun 1990-an ketika masa Orde Baru, pendidikan merupakan salah satu hal yang penting. Pada tahun tersebut, banyak SD Inpres yang bermunculan, sebuah SD dari pemerintah dengan biaya relatif murah.

Minggu, 31 Mei 2015

REVIEW JURNAL PENDIDIKAN ISLAM

Penulis : Darwis
Judul   : Membangun Paradigma Madrasah Unggulan
Jurnal  : Dinamika Ilmu (Jurnal Kependidikan)
Vol.      : V No. 1 Juni 2005

   

MEMBANGUN PARADIGMA MADRASAH UNGGULAN
(Tinjauan Reduksionisme Keberadaan Madrasah)



PENDAHULUAN

Dalam rangka pengembangan ilmu dan pencapaian cita-cita suatu bangsa, maka institusi yang memiliki peran penting adalah institusi pendidikan baik negeri maupun swasta, umum atau yang berciri khas agama islam termasuk dalam hal ini madrasah. Madrasah sebagai lembaga pendidikan islam, seharusnya memiliki misi yang jelas bagaimana mempertahankan, mengembangkan, mengaktualisasikan ajaran islam. Kaitannya dengan madrasah,menurut Fazlur Rahman bahwa diantara yang menyebabkan kemunduran ilmu pengetahuan umat islam adalah karena kekeringan dan jauhnya umat islam dari hakekat ilmu-ilmu keagamaan yang pada dasarnya memberi peluang selebar-lebarnya terhadap fungsi akal dan rasio.

Untuk menata kembali aspek-aspek pembelajaran yang telah lama tidak dituangkan dalam pembelajaran, perlu kiranyapemahaman dan kajian secara mendalam dan integral tahap demi tahap. “ Disamping itu, reformasi pendidikan harus meberikan peluang (room for manoeuvre) bagi siapapun yang aktif dalam pendidkan untuk mengembangkan langkah-langkah baru yang memungkinkan terjadinya peningkatan mutu pendidikan.”

Review Film Negeri 5 Menara







Judul Film       : Negeri 5 Menara
Penulis             : Ahmad Fuadi

Mengangkat dari sebuah novel best seller yang akhirnya difilmkan, menjadi suatu kisah perjuangan keras seorang remaja untuk menggapai jalan mimpinya, meskipun ditempuh dengan cara yang tak sesuai keingginannya.
Alif Fikri, gambaran peran utama, berasal dari kampung Liliput, sebuah kampung di daerah danau Maninjau, Bayur, Sumatera Barat. Ayahnya seorang guru matematika di madrasah dan ibunya seorang guru SD. Alif yang ingin meneruskan pendidikannya ke SMA setelah lulus SMP, ternyata harus sirna setelah ibu dan ayahnya ingin Alif masuk ke pesantren di daerah Jawa Timur. Menurut orang tuanya, keingginan tersebut dimotivasi oleh tujuan untuk  menjadikan Alif orang yang bermanfaat bagi banyak orang, seperti Bung Hatta dan Buya Hamka.
Perjalanan Alif pun awalnya dengan niat setengah hati untk memutuskan mengikuti keinginan ibunya. Alif memilih masuk dipesantren Pondok Madani yang terletak di Jawa Timur. Karena info yang diperolehnya,  bahwa anak-anak lulusan Pondok Madani banyak yang sukses dan bisa sampai ke Mesir.

Jumat, 29 Mei 2015

REVIEW BUKU ILMU AKHLAQ


Judul Buku           : Ilmu Akhlaq
Penulis                 : Drs. Beni Ahmad Saebani, M.Si.
                               Drs. K.H. Abdul Hamid, M.Ag.
Cetakan                : Pertama, Februari 2010
Penerbit                : CV Pustaka Setia
Tebal                    : 306 halaman

            Akhlaq, etika dan moral adalah tiga perkara yang saling berkaitan tentang tingkah laku manusia. Sebab konsep akhlaq berasal dari pandangan agama terhadap tingkah laku manusia, konsep etika pandangan tentang tingkah laku manusia dalam perspektif filsafat, sedangkan konsep moral lebih cenderung dilihat dalam perspektif sosial normatif dan ideologis. Penulis melihat ilmu yang mempelajari persoalan akhlaq dengan berbagai pendekatan, yaitu pendekatan sosiologis, filosofis, psikologis dan politis. Pendekatan ini merupakan cara pandang terhadap tingkah laku manusia yang dibentuk oleh berbagai dorongan normatif, baik dalam arti motivasi internal maupun dorongan lingkungan tempat tinggal individu yang disebut dorongan eksternal.